Senin, 30 Juni 2025
Sabtu, 28 Juni 2025
Aku berdiri paling belakang, tapi mencintaimu paling dalam
Jumat, 27 Juni 2025
Untuk yang telah hilang dari pandangan
Untukmu
Yang mengisi hatiku walau sudah jauh dari pandanganku
Aku mencintaimu dengan perasaan cukup
Dengan ketidaksempurnaanku
Jika namamu hanya sebuah persinggahan
Bagaimana akhirnya
Do'a, ikhlas dan takdir yang akan jadi pemenangnya
Pernah kujadikan sebagai tujuan langkahku
Membayangkan jika nanti tanganmu yang memimpinku menuju surga-Nya
Kamu pemenang hati dari sekian yang pernah singgah
Dengan kesederhanaan milikmu
Namun meninggalkan jejak rasa yang tak mudah padam
Kamu yang selalu menyelinap masuk saat benakku terasa kosong
Entah, aku tak mengerti mengapa Allah memilihmu untuk mengisi ruang kosong milikku
Untuk singgah dalam hatiku sedalam ini
Mungkin sebagai ujian
Atau sebagai takdir yang masih menjadi rahasia
Kerinduan ini tak mampu kusampaikan langsung untukmu
Biarkan langit yang menjadi saksi
Bahwa bait-bait do'a yang kukirim benar tulus adanya
Semoga setiap langkahmu
Selalu terjaga dari arah yang akan membuatmu terluka
Dan setiap helaan nafasmu selalu dilindungi oleh Allah swt.
Cukuplah Allah yang menjagamu
Sebab Dia yang lebih mengerti
Apa yang akan terjadi padamu
Semoga hatimu, langkahmu, bahagiamu selalu dalam penjagaanNya
Sehat selalu yang telah menjadi pemenang hatiku
Walau sudah tak nampak dalam pandanganku
Dari aku yang mencintaimu
Source : ryhntdh
Rabu, 25 Juni 2025
Mengagumi seseorang yang tampak sulit dijangkau
Mengagumi seseorang yang tampak sulit dijangkau adalah perjalanan sunyi kenyataan pahit
Ia bagaikan melihat bintang di langit malam indah, bersinar namun terlalu jauh untuk diraih
Ada jarak yang terpisah entah karena perbedaan status sosial, dunia yang berbeda atau sekadar kenyataan bahwa aku dan dia melangkah di jalur yang tak pernah bersinggungan
Aku mengaguminya dalam setiap detail kecil, senyumnya yang menawan, cara bicaranya yang penuh percaya diri atau kemampuannya menyebarkan energi positif di sekelilingnya
Namun dibalik semua kekaguman itu, ada kesadaran pahit bahwa aku hanya penonton dalam kisah hidup
Aku tahu bahwa tidak peduli seberapa keras usaha yang aku lakukan, ada batasan yang tidak terlihat yang memisahkan
Rasanya menyakitkan, tetapi pada saat yang sana ada kehangatan dalam perasaan itu
Meskipun jangkauannya sulit, keberadaannya mampu membuat hariku lebih berwarna
Setiap interaksi kecil, pertemuan singkat atau bahkan sekedar melihat pemandangan sudah cukup untuk membuat hatiku berdebar dan senyuman kecil terukir di wajahmu
Namun, pada akhirnya kita harus jujur pada diri sendiri bahwa beberapa hal memang hanya bisa dikagumi, bukan dimiliki
Mengagumi sesuatu yang sulit dijangkau bukan berarti menyerah, ini memahami tentang batasan dan menerima kenyataan
Aku belajar untuk bersyukur atas perasaan yang pernah ada tanpa mengharapkan lebih dari apa yang benar
Karena terkadang cinta yang paling tulus adalah cinta yang tahu kapan harus berhenti mengejar
Sekalipun namaku tak pernah ada disampingnya, rasa kagum itu akan tetap ada, diam-diam, disudut terdalam hatiku
Source : @_cigaftersad
Selasa, 24 Juni 2025
Itu, pilihanmu ya?
Rabu, 07 Mei 2025
Meskipun Sebentar
Aku tidak pernah menyesal pernah mengenalmu, walaupun
tidak lama. Dari sekian manusia di kota ini, Tuhan memilih kamu untuk kutemui. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitupun pertemuan kita yang
ternyata akhirnya adalah perpisahan. Meskipun saat ini kamu entah berada di
belahan dunia sebelah mana, bersama siapa dan sedang melakukan apa aku tak
pernah tau. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan dan semesta karena telah
menghilangkanmu dalam hidupku. Aku berterimakasih karena pernah memberiku beberapa
hari paling bahagia dalam hidupku setelah semua yang terjadi, bersamamu.
Diberi kesempatan memandang wajahmu dari dekat dan
mendengar suaramu langsung ditelingaku merupakan hari-hari yang membahagiakan,
sangat. Ada di diriku yang kurang dan kamu sempat melengkapinya. Sepiku, kamu
ramaikan. Malu-ku, kamu beri jalan berani. Tidak percaya diriku, kamu abadikan
dengan kalimat semangat. Terimakasih ya.
Aku sering berkata -aku mencintaimu selamanya-.
Tanpa pernah kamu melihat dan mendengarnya lagi. Tapi, kemudian aku ubah menjadi
-aku mencintaimu sesampaiku-. Sampai kapan jika dengan kata selamanya sepertinya
terlalu berani ya, jadi aku sederhanakan menjadi sesampaiku. Sampai aku
selesai, maka itu aku selesai mencintaimu. Setiap kali mengingatmu, sejak
terakhir kamu pergi aku selalu mergumam aku mencintamu.
Untuk kamu, yang hanya akan abadi tanpa bisa menjadi. Terimakasih
telah mengisi setiap ruang didalam jiwaku yang hampa. Tidak apa-apa jika semesta
memisahkan kita, setidaknya mereka pernah menjadi saksi seberapa seringnya aku
tersenyum ketika bersamamu dulu. Mungkin ini adalah takdir Tuhan yang sangat
baik. Tidak apa-apa.
Di kehidupan selanjutnya, jika ada, meskipun tidak
ada, yang ada kehidupan alam barzakh ya hehe. Mau tidak bertemu aku lagi
sebelum siapapun bertemu kamu dan memikat hatimu? Mau tidak aku yang menjadi wajah
yang kamu lihat sebelum dan sebangun tidurmu? Mau tidak aku yang memasakkan
sarapan dan menyeduh kopimu? Hehe. Kalau ga mau gapapa sih, tanya aja aku. Jika
kamu mau, mari menjadi kekasih baik-baik di dunia dan akhirat. Mari menghabiskan
waktu bersama-sama, selamanya. Hanya ada aku dan kamu, gaboleh ada yang lain.
-Dari aku, untuk kamu yang pernah menjadi duniaku 120 hari.
Kamis, 17 April 2025
Sudah Sholat Kok Nggak Ngaruh!
Banyak orang yang bilang Depresi, PTSD dan Anxiety gak ada hubungannya sama Sholat. Aku lantang akan bilang SALAH. Sholat dan Depresi, PTSD serta Anxiety sangat berhubungan erat dengan sholat.
"lhah, kata siapa? nyatanya gw sholat ya gini-gini aja, Depresi, PTSD dan Anxiety gw malah lebih parah!"
Iyaa, iyaa aku juga mikir gini kok dulu, selain karena banyak orang mikir gitu karena aku juga belum dapat hasilnya alias tetap berat hidup aing mah dulu, hilalnya tak tampak-tampak ceunah.
Tapi sini, dengerin sebentar ya.
Dulu, sholatku tak kurang-kurang, malah lebih 5 waktu ditambah dholat sunnah yang lain. Tapi kok waktu itu tetep aje hidup aku ringsing. Sampai akhirnya aku dititik kesadaran bahwa aku sholat, tapi ada keraguan di dalamnya, dengan aku mengatur maunya begini, begini ataupun begitu. Berarti aku tak mempercayakan sepenuhnya padaNya.
Aku sholat, tapi hatiku tak tersambung padaNya, isi pikiranku tidak ngobrol denganNya, tapi malah berpikir jalan-jalan ke tempat yang lainnya.
Aku meminta, tapi mengatur, maunya gini-gini. Padahal kan Dia Maha Mengatur, kok kita yang ngatur Dia. Padahal semua yang sudah Dia takdirkan adalah yang terbaik.
Ambil wudhumu, sholat kembali yuk! namun sholat kali ini, dalam hati ngobrollah denganNya lewat bacaan-bacaan sholat itu. Kemudian setelah sholat curhatlah padaNya, mengeluhlah padaNya, lalu pasrahkan semua padaNya. Minta diatur semua kebaikan, ketenangan dan kebahagiaan untukmu.
Sholatlah dengan cara dan niat yang berbeda dengan sebelumnya. Dan lambat laun kau akan merasakan buah dari itu semua.
Tidak percaya? coba saja. Karena nyatanya aku sakit karena Allah yang beri dan aku sembuh juga karena Allah yang izinkan aku untuk sembuh juga.
sumber : IG @ceritajanah
Kamis, 27 Maret 2025
Kau, dan janjimu
Sabtu, 22 Maret 2025
Persiapan untuk mati
Senin, 17 Maret 2025
Tentang kopi
Jumat, 14 Maret 2025
Hujan sore itu, aku mengingatmu
Sore itu hujan turun sangat derasnya
Kamis, 13 Maret 2025
Jam aku berdoa pada Tuhan tetap sama
Rabu, 12 Maret 2025
Kurasa aku batu
Batu
Kurasa aku batu
Keras, kuat, tidak mudah rapuh
Dilempar akan menyakiti
Ditindih tidak goyah
Diusap nampak halusnya
Kurasa aku batu
Sekeras batu yang tidak bisa berlubang bahkan ditetesi air
Berjalan lambat sendiri tanpa genggaman telapak
Jika marah tidak bisa bersembunyi
Hanya tangisan yang mampu membersamai
Kurasa aku batu
Menginginkan hal yang dunia saja tidak sudi
Halu akan sesuatu indah yang terjadi
Bahkan menjadi serakah padahal tak dibela
Kebimbangan keras di kepala menjadi-jadi
Kurasa aku batu
Tidak mau menerima siapapun membelah kekerasan ini
Merasa paling tidak butuh siapa-siapa
Padahal kantung mata membesar karena banyak bertanya mengapa
Harusnya aku lebih lunak tapi kurasa aku batu
Batu
Kurasa aku batu
Hangat di musim hujan
Menjadi kuat ditendang angin
Bara api tak menjadi ganas
Adalah benar seseorang menjauh
Kurasa aku batu
Kesan keras kutunjukkan pada siapapun yang melihat
Padahal keesokan harinya menyesal karena asal bicara
Hembusan nafas kerasku menyakiti banyak hati
Bukan berniat namun aku hanya ingin
Kurasa aku batu
Jika ada yang berkata aku batu aku marah
Tapi setelah bercaka aku melihat memang tumpukan batu
Sulit melihat organ indah lainnya
Hingga setiap tengah malam mencoba cair oleh keheningan
Aku adalah batu
Ingin ditemukan dengan pelunakku
Memberikan indah ucapan ditelingaku tentang kelembutan
Berjalan berdampingan sambil menggenggam erat tanganku
Ditaman bunga matahari yang kusukai
Aku akan mencair menjadi air yang menyejukkannya
Kurasa aku batu
Senin, 24 Februari 2025
Beberapa diksi pilihan tentang kagumku
Rembulan malam ini sedang bersembunyi
Bukan, tapi sedang disembunyikan
Ramai awan gelap berbaris rapi menghalangi
Suara gemuruh yang sesekali terdengar
Membuat suasana malam ini menjadi lebih berisik
Orang-orang berlalu-lalang dengan baju pelindungnya
Genangan air menjadi bahaya karena lebarnya
Lampu sorot jalanan membuka senyummu kembali
Menerangi wajah hitam manismu dibawahnya
Sesaat anganku kembali meninggi
Sedang berbicara dengan siapa ya kamu disana?
Makanan apa yang kamu sudah habiskan malam ini?
Rambutmu basah tidak?
Sudah menghisap rokok berapa batang?
Disini aku menemukan kumbang juni
Dia jatuh dari atap dengan terlentang di lantai
Kaki dan tangannya yang ada enam itu bergerak minta
tolong
Kubiarkannya dan kutinggal makan kue bolu
Sama seperti aku meminta tolong pada angin
Membawakan titipan rasa kagumku kepadamu
Aku yakin kamu masih seindah apa yang mataku pernah tangkap
Dengan alis sempurna seperti bulan sabit
Dua mata sebulat donat yang matang
Hidung jenjang dengan dua nevus menjadi khas
Tinggimu dengan bahu sedaguku sedikit jinjit
Bibir manis dengan senyuman manusia paling menyenangkan
Bagiku, sampai saat ini kamu masih menjadi diksi terindah
Indahnya tidak bisa hanya dengan menerka-nerka saja
Sangat indah melebihi kata indah itu sendiri
Keindahanmu terus melekat dipikiranku, sekarang dan sampai aku tak lagi hidup
Resep Bolu Kukus Mekar
Bahan-bahan :
- 200gr tepung terigu
- 175gr gula pasir
- 100ml air soda/sprite
- 2 butir telur
- 1 sdt vanili
- 1 sdt sp
- Secukupnya pewarna makanan
- Mixer tepung, gula, telur, vanili dan sp dengan kecepatan penuh kurang lebih 7 menit hingga adonan mengembang berwarna putih dan kokoh
- Bagi 2 adonan dan beri warna sesuai keinginan
- Pindahkan ke atas cetakan yang sudah dilapisi kertas kue
- Kukus selama 20 menit dengan api besar
Jumat, 21 Februari 2025
Ayah, Ibu, aku ingin pulang aku takut sendirian di dunia
Akhirnya ada yang bertanya, “Kamu habis nangis ya?.” Terkejut
aku mendengarnya tapi ku sangkal dengan “engga, kenapa?.” “Itu mata kamu
kelihatan agak bengkak.” Setelah sekian waktu ada yang berani menanyakan itu
padaku. Iya, memang aku baru saja selesai menangis. Dengan air mata yang baru
selesai aku usap dan ingus yang masih tersisa di hidung. Akhir-akhir ini aku
banyak menangis, entah kepana sampai rasanya pusing banget kepalaku. Mungkin,
beberapa orang ingin menanyakan hal yang sama namun mereka sungkan atau tidak
enak jika bertanya hal yang sensitif ini padaku.
Masih banyak pertanyaan didalam kepalaku tentang
perjalanan hidupku sekarang. Berjalan tanpa arah yang jelas, kebingungan tidak
tau harus bagaimana. Kenapa tidak ada yang bilang ya dewasa itu seperti ini?. Dewasa
ini aku harus mengesampingkan impian dan keinginanku demi hidup keluargaku bahagia.
Aku bisa gak ya? Aku mampu gak ya? Aku sanggup gak ya? Rasanya aku ingin sekali
menelepon malaikat izroil untuk ambil nyawaku. Aku ingin pulang, ketemu ayah
dan ibuku yang sudah sehat disana. Aku ingin menangis dipelukan mereka dan
mengadukan semua yang terjadi di dunia, juga meminta maaf karena belum sempat
membanggakan mereka. Aku ingin tidur dipangkuan ibu seperti saat aku masih kecil
dulu.
Bu, sekarang aku baru mengerti seberapa hebat dan luar
biasanya ibu menjadi wanita. Ternyata menjadi anak, istri, ibu itu tidak mudah
ya bu?. Di usiaku sekarang aku masih belum menjadi istri dan menjadi ibu, aku
juga sudah tidak menjadi anak karena ayah dan ibu sudah pergi jauh. Aku menjadi
kakak sekaligus kepala rumah tangga. Belum sempat aku bertanya pada ibu
bagaimana cara menjadi wanita yang luar biasa hebat diusia seperti aku ini,
tapi ibu sudah pergi duluan. Aku ingin bercerita padamu bu, aku bertemu
laki-laki yang sangat aku sukai tapi aku tidak bisa bersamanya karena hal besar
yang sudah dia miliki. Ibu mengenal laki-laki itu loh, dia baik sekali, dia
menemani aku saat ibu dan ayah sudah tidak bisa menemaniku di dunia. Tapi aku
salah bu, aku jadi wanita yang salah, mengambil hak wanita lain hanya demi
bersama laki-laki itu. Dan akhirnya aku tidak bisa bersamanya dan dia
mengingkari janjinya. Kalau ibu tau pasti ibu akan marah dan ngomel-ngomel 1
minggu sama aku. Tapi gak ada yang ngomel bu, gak ada yang marahin aku bu atas
kesalahan yang aku buat. Aku harus memarahi diriku sendiri karena menjadi
wanita yang tidak baik.
Pada ayah, maafkan aku ayah aku sempat membuatmu malu
di akhirat sana saat melihatku melakukan hal yang tidak baik. Ayah, aku juga
belum sempat bertanya padamu bagaimana laki-laki yang ayah ingin untuk menjadi
pendampingku menggantikan ayah. Aku tau ayah sangat mencintai aku, ayah ingin
aku menjadi wanita baik di dunia dan di akhirat. Dulu, ayah selalu marah dan
membawa sapu lidi ketika aku belum sholat, ayah pernah menyiram mukaku karena
aku telat bangun subuh. Pada waktu itu aku kesal sekali pada ayah, tapi
sekarang aku selalu bangun subuh loh yah. Aku selalu ingat ayah tidak pernah
menanyakan apapun ketika aku pergi keluar bersama teman-teman kecuali “sudah
sholat, nduk?.” Aku belum sempat mengucapkan maaf dan terimakasih pada ayah. Dulu,
aku suka sebel kok ayah kerja terus, gak pernah ajak aku jalan-jalan,
dimana-mana kerja. Sekarang aku tau kenapa ayah begitu semangat karena ayah
ingin memberi banyak manfaat bukan hanya untuk anaknya tapi juga orang-orang
disekitar ayah. Tapi yah, maaf aku tidak bisa melanjutkan itu. Ayah tidak pernah
membebani aku untuk ikut bekerja, tidak mengiyakan ketika aku ingin mencoba
bekerja di luar karena ikut temen-temen. Itu semua karena ayah tidak mau kan aku merasakan apa yang ayah rasakan ketika bekerja dulu.
Berjalan di dunia tanpa bisa bertanya pada ayah dan
ibu rasanya berat. Ditambah aku harus bertarung dengan anak-anak yang masih ada
doa orang tuanya sedangkan aku doanya sendiri. Ibu, ayah aku ingin bertemu
kalian lagi di surga. Semoga amalku cukup memberi kalian rumah di surga dan kita
kembali menjadi orang tua dan anak disana. Ayah dan ibu yang pertama kali
membawaku ke dunia namun ayah dan ibu juga yang meninggalkan aku sendirian.
Aku ingin pulang bu, yah, aku takut sendirian di dunia
Rindu rumah yang ada ayah dan ibunya
Sejak masih menjadi anak aku sudah memiliki hobi memendam. Memendam keinginan, memendam rasa, memendam niat, memendam pengakuan. Setelah dewasa, setelah semuanya pergi, ayah dan ibu pergi aku makin banyak memendam. Aku harus memendam semua demi kebaikan orang lain. Maksudnya, orang-orang disekitarku. Demi bahagia mereka, demi kesejahteraan mereka dan demi keberlangsungan hidup. Tak apa, aku mau melakukannya karena aku menyayangi orang-orang disekitarku itu.
Kadang, memendam semua sendirian itu seperti kepala
ingin meledak. Entah sejak kapan, tapi akhir-akhir ini aku sering mendengar
kepalaku berbicara dan aku harus melakukan apa yang kepalaku bicarakan kalau
tidak aku bakal kepikiran terus seharian. Ingin cerita tapi semua orang sibuk
dengan masalahnya sendiri, aku jadi merasa tidak enak jika harus bercerita
masalahku pada mereka. Pada keluarga, adikku masih kecil, aku tidak ingin dia
ditambahi dengan pikiranku, nenekku sudah tua kalau aku cerita dia pasti sakit
karena ikut kepikiran. Jalan satu-satunya ya menangis.
Aku sebenarnya sangat butuh tempat cerita sepertinya. Saat
ada teman yang datang dan banyak mendengarkan aku, aku jadi senang. Sayangnya mereka
hanya datang hitungan jari dalam setahun.
Rindu sekali pulang ke rumah yang ada ibu dan ayahnya.
Meskipun saat mereka masih ada aku tidak banyak bercerita tapi setidaknya aku
merasa aman dengan keberadaan mereka. Aku merasa ada yang melindungi, saat
melakukan kesalahan ada yang menegur, saat ingin melakukan suatu hal besar ada yang
mendoakan. Sekarang semuanya hampa, benar-benar sepi dan kosong. Benar-benar
sendirian, ternyata ayah dan ibu adalah manusia yang paling ada di dalam
hidupku. Karena, setelah mereka pergi aku sendirian, benar-benar sendirian
tidak kemana-mana dan tidak ada yang diminati. Sampai setiap aku dijalan aku
selalu takut kalau-kalau aku ada apa-apa atau aku jatuh atau ketabrak, tidak
ada yang bisa dihubungi. Aku akan sendirian setelah ditolong orang, aku periksa
sendiri, aku bayar obat sendiri, nanti aku pulang juga tetep sendiri dan sampai
rumah aku sendiri. Menakutkan tapi harus dijalani.
Hidup aku tak kuat, matipun tak sanggup.
Senin, 17 Februari 2025
Demi Waktu Malam
Bagaimana Al-Qur’an menggambarkan Malam?
Allah bersumpah atas waktu malam sebanyak 7 kali yang diikuti dengan sebuah kata sebagai gambaran tentang kondisi kita.
Malam
bukan hanya tentang rasa lelah, dingin dan sesak, namun juga ada ketenangan,
kehangatan dan kedamaian. Sumpah Allah atas malam menandakan bahwa Ia tidak
akan meninggalkan kamu dalam kegelapan dan kesendirian.
Yakinlah,
setelah gelap akan kita jumpai cahaya
Demi
malam apabila telah larut,
وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ ١
Ayat
ini seakan menggambarkan sebuah transisi dan kenyataan dari perjalanan
kehidupan kita.
Kata
عَسْعَسَۙ dimaknai menjadi dua
waktu oleh Ibnu ‘Abbas kala senja mulai hilang menuju gelap dan dari gelap
malam menuju cahaya fajar.
Satu
kata itu mengilustrasikan suatu suasana hati dan pikiran yang sangat dramatis
sekaligus romantis. Gelapnya malam diibaratkan sebagai fase penuh ujian,
runyamnya batin dan pikiran kita, serta masa-masa sulit yang kita hadapi tanpa
akhir.
Namun,
di balik itu semua terdapat janji cahaya fajar, sebuah harapan bahwa setiap
perjuangan akan membawa perubahan dan kemudahan.
Dari
fenomena ini, Allah ingin menunjukkan kepada kita kalau hidup adalah perjalanan
dari kegelapan menuju sinar cahaya. Tidak ada yang perlu kita khawatirkan,
karena Allah itu selalu ada buat kita. Bukankan janji-Nya itu pasti?
Q.S. At-Takwir: 17
Kesedihan
dan kegelisahan yang menyelimuti hatimu akan segera berakhir.
Demi
malam apabila menutupi (cahaya siang),
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ ١
Ayat ini menjadi pengantar dan jawaban
dari slide sebelumnya
Kata يَغْشٰىۙ berasal dari akar kata غ - ش - و
Yang
berarti “menutupi” atau “meliputi sesuatu dengan menyeluruh.” Kata ini
menandakan bahwa semua dari kita pasti mengalami kesedihan, kekecewaan, gelisah
dan rasa takut mendalam.
Tapi coba perhatikan ayat 4 dan 7 di surat ini:
Sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam, اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ ٤
Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan
(kebahagiaan), فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ ٧
Nyatanya
usaha kita selama ini tidak akan pernah sia-sia dan Allah tahu persis itu
semua. Kata lasyatta menunjukkan kalau setiap dari kita punya pilihan,
mau terus berjuang atau berhenti. Pastinya, bagi yang mau berjuang sudah Allah
siapkan jalan kemudahannya.
Q.S.
Al-Lail: 1, 4, 7
Badai
pasti berlalu, begitupun dengan gelapnya malam
Dan
demi malam apabila berlalu, وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ ٤
Notice gak? Kalau kata yang digunakan di ayat ini
hampir sama bentukna dengan Q.S. Al-Lail: 7 di slide sebelumnya.
Kata yasr di ayat ini diartikan berlalu, sedang
di Q.S. Al-Lail dengan kata yusra berarti kemudahan dan kebahagiaan.
Yapps, kamu bener banget bahwa segala kebahagiaan dan kemudahan
tidak akan kita dapatkan kalau kita tidak mau beranjak dari kesedihan dan
keterpurukan.
Ayat ini berkesinambungan dengan ayat 15 dan 16
فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ ١
Adapun
manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan,
berkatalah dia, “Tuhanku telah memuliakanku.”
وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ ١٦
Sementara
itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, “Tuhanku
telah menghinaku.”
2
ayat itu cukup menampar kita untuk merubah mindset kita dan tentuna prasangka
kita kepada Allah
Q.S. Al-Fajr: 4, 15, 16
Karena malam bukan hanya tentang rasa
sesak, tapi juga kedamaian
Dan demi waktu malam apabila telah sunyi, وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
Kata سَجٰىۙ bermakna tenang, sunyi dan damai tanpa pergerakan fisik.
Ayat ini menggambarka tentang ketenangan malam yang
datang setelah hiruk-pikuk kehidupan siang. Ini mengingatkan kita bahwa dalam
perjalanan hidup, Allah memberikan waktu-waktu khusus untuk menenangkan hati
dan jiwa.
Malam yang sunyi adalah anugerah untuk
merefleksikan diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Kala kehidupan menjadi hening, biarkan tubuhmu
istirahat, sedang hati dan pikiranmu terpaut dalam berisiknya doa kepada
Allah. Yakinkan hatimu bahwa Allah adalah satu-satunya tempat untuk kita
kembali.
Q.S. Adh-Dhuha: 2
Tutuplah dirimu dari kebisingan dunia sejenak
dan biarkan hati & pikiranmu bertaut kepada-Nya
Demi malam saat menutupinya (gelap gulita), وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ ٤
Kata
يَغْشٰىهَاۖ yang bermakna menutupi, bagi Al-Alusi kata itu
merepresentasikan tentang suatu perubahan dalam hidup dimulai dari
perenungan panjang kita.
Malam menjadi momen terbaik buat kita untuk
instrospeksi diri, menjalin nuansa romantis dengan Allah dan memahami bahwa
masalah yang hadir dalam hidup kita hanyalah sementara.
Q.S. Asy-Syams: 4
Hidup kita hanyalah sementara.
Demi malam ketika telah berlalu, وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ ٣٣
Penggunaan
kata اَدْبَرَۙ (berpaling) disitu memberikan tamparan bagi kita, karena
seringkali kala malam tiba waktu yang seharusnya kita gunakan untuk menepi,
malah kita sia-siakan begitu saja.
Berpaling dari rahmat Allah dan milih buat
ngelakuin hal-hal yang gak bermanfaat, kaya scroll sosmed semalam suntuk,
nongkrong sama teman sampai subuh, overthinking yang gak jelas, dan sebagainya.
Dengan kata itu, allah ingin mengingatkan kalau
waktu yang kita jalani di dunia ini tidak akan dapat diputar kembali dan pastinya
menyisakan penyesalan yang mendalam.
Q.S. Al-Muddatsir: 33
Hubungan dengan kebersamaan dan refleksi.
Demi malam dan apa yang diselubunginya, وَالَّيْلِ وَمَا وَسَقَۙ ١٧
Kata وَسَقَۙ berarti mengisi dan mengumpulkan kebersamaan
dengan keluarga. Saat siang hari kita disibukkan oleh pekerjaan dan aktivitas
uar rumah, malam seolah menjadi waktu yang Allah ciptakan untuk kita kembali ke
rumah, bersama keluarga.
Dalam kegelapan malam, ada suasana yang mendukung
kehangatan, kebersanaan, bercengkerama atau sekedar berbagi cerita. Ini menunjukkan
bahwa malam adalah waktu yang diberkahi untuk mempererat hubungan keluarga.
Ketenangan untuk refleksi: Wassaq
juga bisa diartikan sebagai malam yang ‘mengumpulkan” ketenangan dan
keheningan, sehingga memberikan ruang bagi manusia untuk refleksi dan evaluasi.
Ini adalah momen terbaik untuk berbicara dengan diri sendiri dan mendekatkan
hati kepada Allah.
Q.S. Al-Insyqaq: 17
Hikah yang bisa kita petk dari sumpah Allah
atas malam.
Saat matahari tenggelam dan kegelapan menyelimuti
bumi, gunakan waktu malam untuk mengevaluasi diri, beristirahat dari hiruk-pikuk
dunia, dan memperkuat hubungan dengan sang pencipta.
Setiap malam mengingatkan kita bahwahidup
adalah siklus antara terang dan gelap, kebahagiaan dan ujian. Maka, jadikan
malam sebagai kesempatan untun kembali kepada-Nya, memohon ampunan dan mengisi
jiwa dengan ketenangan.
Sumber : TikTok qurandealls