Aku tidak pernah menyesal pernah mengenalmu, walaupun
tidak lama. Dari sekian manusia di kota ini, Tuhan memilih kamu untuk kutemui. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitupun pertemuan kita yang
ternyata akhirnya adalah perpisahan. Meskipun saat ini kamu entah berada di
belahan dunia sebelah mana, bersama siapa dan sedang melakukan apa aku tak
pernah tau. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan dan semesta karena telah
menghilangkanmu dalam hidupku. Aku berterimakasih karena pernah memberiku beberapa
hari paling bahagia dalam hidupku setelah semua yang terjadi, bersamamu.
Diberi kesempatan memandang wajahmu dari dekat dan
mendengar suaramu langsung ditelingaku merupakan hari-hari yang membahagiakan,
sangat. Ada di diriku yang kurang dan kamu sempat melengkapinya. Sepiku, kamu
ramaikan. Malu-ku, kamu beri jalan berani. Tidak percaya diriku, kamu abadikan
dengan kalimat semangat. Terimakasih ya.
Aku sering berkata -aku mencintaimu selamanya-.
Tanpa pernah kamu melihat dan mendengarnya lagi. Tapi, kemudian aku ubah menjadi
-aku mencintaimu sesampaiku-. Sampai kapan jika dengan kata selamanya sepertinya
terlalu berani ya, jadi aku sederhanakan menjadi sesampaiku. Sampai aku
selesai, maka itu aku selesai mencintaimu. Setiap kali mengingatmu, sejak
terakhir kamu pergi aku selalu mergumam aku mencintamu.
Untuk kamu, yang hanya akan abadi tanpa bisa menjadi. Terimakasih
telah mengisi setiap ruang didalam jiwaku yang hampa. Tidak apa-apa jika semesta
memisahkan kita, setidaknya mereka pernah menjadi saksi seberapa seringnya aku
tersenyum ketika bersamamu dulu. Mungkin ini adalah takdir Tuhan yang sangat
baik. Tidak apa-apa.
Di kehidupan selanjutnya, jika ada, meskipun tidak
ada, yang ada kehidupan alam barzakh ya hehe. Mau tidak bertemu aku lagi
sebelum siapapun bertemu kamu dan memikat hatimu? Mau tidak aku yang menjadi wajah
yang kamu lihat sebelum dan sebangun tidurmu? Mau tidak aku yang memasakkan
sarapan dan menyeduh kopimu? Hehe. Kalau ga mau gapapa sih, tanya aja aku. Jika
kamu mau, mari menjadi kekasih baik-baik di dunia dan akhirat. Mari menghabiskan
waktu bersama-sama, selamanya. Hanya ada aku dan kamu, gaboleh ada yang lain.
-Dari aku, untuk kamu yang pernah menjadi duniaku 120 hari.
0 comments:
Posting Komentar