Jumat, 14 Maret 2025

Hujan sore itu, aku mengingatmu

Sore itu hujan turun sangat derasnya

Membasahi pohon, jalanan, bunga, kendaraan dan manusia

Dalam cekungan mereka berkumpul

Udara sejuk menentramkan hati yang sedari siang panas

Suara kodok terdengar seru

Harum tanah menemani hidungku

Aku suka sekali hujan

Lalu lalang kendaraan kulihat dengan bola mataku

Berhenti sejenak menghirup nafas

Hari ini hari yang cukup baik dan menyenangkan

Hanya beberapa kalimat yang sempat keluar dari mulutku

Kamu apa kabar ya?

Tiba-tiba aku mengingatmu kembali

Kubuka lembaran ayat Tuhan dan kubaca

Tambah syahdu hatiku berderu

Kulantunkan ayat demi ayat indah milikNya

Kusadari betapa sedikitnya syukurku ini

Melihat bahagia orang lain selalu kuingini

Padahal sebanyak ini harusnya aku lebih banyak berterimakasih pada Tuhan

Sekilas memang terkesan angkuh

Hanya berdoa ketika susah dan berada dititik akhir pemikiran

Namun Tuhan tidak sama seperti manusia

Tuhan tidak mudah bosan mendengar doa berulang kali diucap

Terus mendengar ceritaku tentang salah satu hambanya meski kuawali dengan maaf Tuhan

Harapanku tinggi hanya pada Tuhan

Sesabar apa aku sekarang terkadang juga masih meledak dan menyakiti hati

Bibir tersenyum namun dibalik kacamata air menetes

Kamu dimana?

Kuselipkan selalu pertanyaan pada Tuhan meskipun tidak pernah ada jawaban

Kita, sangat jauh ya sekarang?

Memandang langit setiap hari selalu mendung

Kusukai karena mataku tidak pernah melihat jelas

Jika panas aku tak sanggup

Bahkan malam pun lampu kendaraan serasa membuatku buta sesaat

Berjalan diatas air tanpamu yang dulu sempat berdampingan denganku

Kamu sehat?

0 comments:

Posting Komentar