Bahkan yang pernah berjanji untuk tidak pergi akhirnya pergi juga. Ribuan kata terselip janji membahagiakanku. Rindumu selalu kau ucap dan kuterima dengan senang hati. Membangun kepercayaan yang sebenarnya tak pernah ada. Aku harus memahami segala keadaanmu dan mengalah demi bahagiamu. Tapi apakah kamu pernah terbesit dalam hatimu tentang hancurnya aku? Bersandar pada satu-satunya manusia baru yang berkata akan terus berjalan maju apapun rintangan di depan. Kemudian dipaksa duduk sendiri tanpa sandaran dan tanpa aba-aba. Manusia yang paling aku inginkan ternyata menjadi ujian paling tak pernah aku sangka. Janji dan suara yang kau beritakan padaku dulu ternyata hanya sebatas angin lalu dan kalimat penenang saja. Pergimu mengharuskanku menangis sepanjang malam. Apa kau tau? Aku masih menangisimu. Aku tidak pernah menyangka sujudku setiap malam isinya meminta mengikhlaskanmu. Sujud yang seharusnya aku dan Tuhan saja yang berinteraksi tapi aku malah membawamu. Rasanya tidak adil jika aku saja yang harus mengalah demi bahagiamu setelah banyak janji yang kau utarakan dengan percaya diri padaku. Aku rela melepas sepatuku demi bisa berjalan di jalan dengan ribuan kerikil sampai jauh bersamamu. Manusia yang paling aku cintai sekarang menjadi manusia paling menyakitkan untukku. Apa kau pernah memikirkan aku sekali lagi? Apa kau pernah bertanya pada langit bagaimana kabarku? Jika tidak, kenapa kau memilihku untuk diberikan kesempatan mengenalmu? Katamu tidak bisa mengacuhkanku karena tak tega tapi sekarang kau jadi manusia paling acuh padaku. Sebenarnya aku salah apa sih padamu? Kau satu-satunya yang aku percaya untuk menggantikan kesedihanku setelah kehilangan ayah ibu. Aku percaya bahwa kau berbeda dan memang benar menyukaiku. Tapi ternyata salah, apa aku tidak cukup baik sehingga aku dibuang? Apa aku terlalu mudah untuk kau bersamai dulu? Apa aku wanita yang sangat buruk? Apa karena aku tidak cantik dan tidak menguntungkan untukmu? Apa aku terlihat pantas untuk dipermainkan? Hm? Kenapa hanya aku saja yang menangisimu sepanjang malam? Kenapa hanya aku yang menyaksikanmu bahagia? Kenapa kau tega padaku yang tak ada siapa-siapa dihatiku kecuali kamu? Kenapa?
0 comments:
Posting Komentar