Rembulan malam ini sedang bersembunyi
Bukan, tapi sedang disembunyikan
Ramai awan gelap berbaris rapi menghalangi
Suara gemuruh yang sesekali terdengar
Membuat suasana malam ini menjadi lebih berisik
Orang-orang berlalu-lalang dengan baju pelindungnya
Genangan air menjadi bahaya karena lebarnya
Lampu sorot jalanan membuka senyummu kembali
Menerangi wajah hitam manismu dibawahnya
Sesaat anganku kembali meninggi
Sedang berbicara dengan siapa ya kamu disana?
Makanan apa yang kamu sudah habiskan malam ini?
Rambutmu basah tidak?
Sudah menghisap rokok berapa batang?
Disini aku menemukan kumbang juni
Dia jatuh dari atap dengan terlentang di lantai
Kaki dan tangannya yang ada enam itu bergerak minta
tolong
Kubiarkannya dan kutinggal makan kue bolu
Sama seperti aku meminta tolong pada angin
Membawakan titipan rasa kagumku kepadamu
Aku yakin kamu masih seindah apa yang mataku pernah tangkap
Dengan alis sempurna seperti bulan sabit
Dua mata sebulat donat yang matang
Hidung jenjang dengan dua nevus menjadi khas
Tinggimu dengan bahu sedaguku sedikit jinjit
Bibir manis dengan senyuman manusia paling menyenangkan
Bagiku, sampai saat ini kamu masih menjadi diksi terindah
Indahnya tidak bisa hanya dengan menerka-nerka saja
Sangat indah melebihi kata indah itu sendiri
Keindahanmu terus melekat dipikiranku, sekarang dan sampai aku tak lagi hidup
0 comments:
Posting Komentar