Rabu, 07 Mei 2025

Meskipun Sebentar

Aku tidak pernah menyesal pernah mengenalmu, walaupun tidak lama. Dari sekian manusia di kota ini, Tuhan memilih kamu untuk kutemui. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, begitupun pertemuan kita yang ternyata akhirnya adalah perpisahan. Meskipun saat ini kamu entah berada di belahan dunia sebelah mana, bersama siapa dan sedang melakukan apa aku tak pernah tau. Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan dan semesta karena telah menghilangkanmu dalam hidupku. Aku berterimakasih karena pernah memberiku beberapa hari paling bahagia dalam hidupku setelah semua yang terjadi, bersamamu.

Diberi kesempatan memandang wajahmu dari dekat dan mendengar suaramu langsung ditelingaku merupakan hari-hari yang membahagiakan, sangat. Ada di diriku yang kurang dan kamu sempat melengkapinya. Sepiku, kamu ramaikan. Malu-ku, kamu beri jalan berani. Tidak percaya diriku, kamu abadikan dengan kalimat semangat. Terimakasih ya.

Aku sering berkata -aku mencintaimu selamanya-. Tanpa pernah kamu melihat dan mendengarnya lagi. Tapi, kemudian aku ubah menjadi -aku mencintaimu sesampaiku-. Sampai kapan jika dengan kata selamanya sepertinya terlalu berani ya, jadi aku sederhanakan menjadi sesampaiku. Sampai aku selesai, maka itu aku selesai mencintaimu. Setiap kali mengingatmu, sejak terakhir kamu pergi aku selalu mergumam aku mencintamu.

Untuk kamu, yang hanya akan abadi tanpa bisa menjadi. Terimakasih telah mengisi setiap ruang didalam jiwaku yang hampa. Tidak apa-apa jika semesta memisahkan kita, setidaknya mereka pernah menjadi saksi seberapa seringnya aku tersenyum ketika bersamamu dulu. Mungkin ini adalah takdir Tuhan yang sangat baik. Tidak apa-apa.

Di kehidupan selanjutnya, jika ada, meskipun tidak ada, yang ada kehidupan alam barzakh ya hehe. Mau tidak bertemu aku lagi sebelum siapapun bertemu kamu dan memikat hatimu? Mau tidak aku yang menjadi wajah yang kamu lihat sebelum dan sebangun tidurmu? Mau tidak aku yang memasakkan sarapan dan menyeduh kopimu? Hehe. Kalau ga mau gapapa sih, tanya aja aku. Jika kamu mau, mari menjadi kekasih baik-baik di dunia dan akhirat. Mari menghabiskan waktu bersama-sama, selamanya. Hanya ada aku dan kamu, gaboleh ada yang lain.

-Dari aku, untuk kamu yang pernah menjadi duniaku 120 hari.