Perihal rindu aku tidak pernah tau bagaimana menghentikannya.
Sudah ribuan cara telah kubaca dan kudengar tentang penghentian rindu namun tak ada satupun cara yang ampuh padaku.
Sebenarnya tidak baik untuk berandai, itu berarti kita tidak percaya pada Tuhan yang telah merencanakan kehidupan kita dengan rencana terbaikNya.
Waktu telah mengubah pola pikirku tentang merindukanmu.
Jika di awal waktu dulu, rinduku tak akan sampai membuatku meratap tetapi di waktu sekarang rindukanmu semakin mudah dengan beberapa kenangan bersama kemarin.
Hanya Tuhan yang tau seberapa rinduku untukmu setiap harinya hingga hari ini.
Kupikir berhenti berkomunikasi denganmu akan membuat rinduku tak mungkin menyala namun nyatanya semakin berkobar.
Apa kau ingin tau doaku pada Tuhan tentangmu?
Begini,
"Tuhan, apakah masih boleh rindu ini ku sampaikan padaMu? Sungguh aku ingin berhenti menyimpan dia dalam hati dan pikiranku. Jika Engkau ridho, lindungi perasaanku dan pikiranku dari dia yang bukan Engkau takdirkan untukku".
Sebenarnya aku iri padamu, mengapa kau bisa bahagia sedangkan aku masih saja terus melihatmu dianganku?
Kubaca beberapa kiat meluluhkan hati seseorang namun aku sama sekali tak berminat.
Bukan aku tidak ingin meluluhkan hatimu untukku, tapi doaku sudah bukan perihal itu lagi.
Bisakah kau bagi sedikit bahagiamu padaku?
Bisakah kau ajari aku bagaimana cara melupakan makhluk yang pernah duduk berdampingan?
Di akhir suatu kalimat yang sempat kubaca bahwa mengikhlaskan adalah cara terbaik untuk berhenti merindu.
Ikhlas. Yah, mengikhlaskan.
Jika titik tertinggi mencintai adalah keikhlasan maka akan aku lakukan agar kau tau dimana letak titikku dalam mencintaimu.
Sebenarnya sudah kucoba itu mengikhlaskanmu tapi sulit sekali. SE KA LI.
Kalau kau bahagia saat ini jangan lupa doakan aku juga bahagia ya, soalnya kemarin bahagiaku adalah senyummu namun sekarang sudah tak bisa kuingat lagi bentuk senyummu. Hehe