Aku
suka senja. Ya, jingga memang bukan warna yang aku suka namun senja
memperlihatkan indahnya jingga setiap aku menatapnya. Tak setiap senja hadir
membawa jingganya. Terkadang jika aku sangat rindu, senja hanya datang sendiri.
Namun ketika aku sedang sedikit saja rindu, senja berdua bersama jingga dengan
mesranya.
Entah
sejak kapan aku suka dengan kata senja, mungkin kemaren sore.
Ada
kenangan dengan senja? Sudah jelas tidak ada. Senja terlalu indah jika hanya
untuk dibiarkan menjadi kenangan. Mata minus memang sedikit berpengaruh ketika
senja sedang tersenyum padaku, garis bibirnya tak akan pernah bisa terlihat
olehku. Senja sangat baik hingga aku sangat suka.
Aku
ingin bertemu senja yang sedang bersama jingga. Aku ingin mengajakmu melihat
jingganya senja yang mempesona melebihi hanya melihat tulisan ini. Jika kau
bersedia aku menunggumu, eh bukan hanya aku tapi juga senja yang jingga pun
selalu menunggumu duduk disebelahku dan melihat sepersekian waktu munculnya
senja hingga senja pulang dan diganti dengan malam gelapnya.